Pengertian Ekologi
Ekologi adalah sebuah cabang ilmu yg mempelajari
tentang timbal balik yg dilakukan makhluk hidup terhadap makhluk hidup lain
maupun alam sekitarnya (lingkungan). Istilah ekologi pertama kali digunakan
oleh Haeckel, seorang ahli Biologi, dalam pertengahan
tahun 1960-an. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu: "oikos" yang berarti rumah,
dan "logos" berarti
ilmu. Karena itu secara harfiah, pengertian
ekologi adalah ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat
diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.
Kota ekologi
Kota
yang secara ekologis dikatakan kota yang sehat. Artinya adanya keseimbangan
antara pembangunan dan perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan.
Pengertian yang lebih luas ialah adanya hubungan timbal balik antara kehidupan
kota dengan lingkungannya. Secara mendasar kota bisa dipandang fungsinya
seperti suatu ekosistem. Ekosistem kota memiliki keterkaitan sistem yang erat
dengan ekosistem alami.
Tianjin
(China - Singapore)
Kota
Ekologis di beberapa kota diwujudkan dalam bentuk program-program yang
bertujuan untuk mencapai ‘kota hijau’. Program kota hijau merupakan program
yang menyatakan perlunya kualitas hidup yang lebih baik serta kehidupan yang
harmonis dengan lingkungannya bagi masyarakat kota. Program-program kota hijau
diantaranya tidak hanya terbatas untuk mengupayakan penghijauan saja akan
tetapi lebih luas untuk mengupayakan konversi energi yang dapat diperbaharui,
membangun transportasi yang berkelanjutan, memperluas proses daur ulang,
memberdayakan masyarakat, mendukung usaha kecil dan kerjasama sebagai tanggung
jawab sosial, memugar tempat tinggal liar, memperluas partisipasi dalam
perencanaan untuk keberlanjutan, menciptakan seni dan perayaan yang bersifat
komunal.
Penghijauan
Transportasi
yg berkelanjutan
Prinsip-prinsip
utama perancangan kota ekologi
Pada
perancangan kota ekologi, ada tiga prinsip utama yang harus dipenuhi yaitu: (1)
kesesuaian dengan iklim; (2) efisiensi sumberdaya, dan (3) efisiensi energi.
Ketiga prinsip tersebut mendasari semua komponen perancangan kota ekologi, yang
saling berintegrasi. Keterpaduan anta komponen dalam perancangan kota ekologi
merupakan salah satu jalan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Adapun
komponen perancangan kota ekologi terdiri dari: (1) tata guna tanah, (2)
bangunan, (3) transportasi, (4) infrastruktur, (5) lansekap kota.
Pada tata guna tanah,
beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam perancangan kota ekologi adalah: (1)
tata guna tanah campuran, (2) pemakaian lahan dengan lebih kompak, (3)
integrasi antara tata guna tanah dan intrastruktur, (4) pemakian lahan untuk
kegiatan skala kecil dan, (5) lebih banyak disediakan ruang terbuka.
Tata guna tanah
adalah rangkaian kegiatan penataan, penyediaan, peruntukan dan penggunaan tanah
secara berencana dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional.
Tata guna tanah
adalah usaha untuk menata proyek-proyek pembangunan, baik yang diprakarsai
pemerintah maupun yang tumbuh dari prakarsa dan swadaya masyarakat sesuai
dengan daftar sekala prioritas, sehingga di satu pihak dapat tercapai tertib
penggunaan tanah, sedangkan di pihak lain tetap dihormati peraturan perundangan
yang berlaku.
Dari beberapa
definisi tersebut dapat diambil unsur-unsur yang ada, yaitu:
a. Adanya serangkaian
kegiatan.
Yang meliputi
pengumpulan data lapangan yang menyangkut tentang penggunaan, penguasaan, dan
kemampuan fisik tanah, pembuatan rencana/pola penggunaan tanah untuk
kepentingan pembangunan dan pengawasan serta keterpaduan di dalam
pelaksanaanya.
b. Penggunaan tanah
harus dilakukan secara berencana.
Ini mengandung
konsekuensi bahwa penggunaan tanah harus dilakukan atas dasar prinsip-prinsip
tertentu. Prinsip-prinsip tersebut ialah lestari, optimal, serasi dan seimbang.
c. Adanya tujuan yang
hendak dicapai.
Ialah untuk
tercapainya sebesar-besar kemakmuran rakyat menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
Pada komponen
bangunan, rancangan bangunan harus dipikirkan secara menyeluruh. Dari sudut
pandang ini kita dapat mengkaji bagaimana tapak, bentuk, material dan struktur
bangunan dapat dipakai untuk mengurangi konsumsi energi, tetapi tetap nyaman
dipakai. Menurut Vale dan Vale (1992) beberapa upaya yang harus dilakukan untuk
mencapai bangunan hijau adalah: (1) konservasi energi, (2) kesesuaian dengan
iklim, (3) mengurangi pemakaian sumberdaya baru, (4) memperhatikan tapak, (5)
memperhatikan pemakai, dan (6) dirancang secara menyeluruh.
Komponen kota ekologi
berikutnya adalah transportasi. Blowers (1993) menekankan adanya empat prinsip
mekanisme yang diperlukan untuk mencapai strategi transportasi berkelanjutan
yaitu: (1) mekanisme aturan yang bertujuan membatasi tingkat polusi yang
dihasilkan oleh kendaraan, (2) mekanisme financial, melalui pajak-pajak energi,
meliputi pajak pemakaian bahan baker dan pengeluaran emisi ke udara, (3)
mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan terhadap kendaraan yang
efisien dalam pemakaian bahan baker, serta alternative teknologi transportasi,
(4) adanya integrasi dalam perencanaan tata guna tanah dan transportasi, untuk
meminimalkan jarak capai, mendorong dipakainya transportasi umum, serta
meningkatkan kemudahan pencapaian terhadap fasilitas transportasi.
Komponen lansekap
kota terdiri atas ruang terbuka, pemanfaatan tanaman, pertanian kota dan hutan
kota. Segala infrastruktur yang berkaitan dengan kota ekologi harus
diperhatikan dan dipertimbangkan dengan teliti dan akurat.
5.3. Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi
sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi berikutnya untuk memenuhi
kebutuhan mereka (Wiryono, 2007). Dengan kata lain pembangunan berkelanjutan
memanfaatkan sumberdaya secara bijaksana, sehingga sumberdaya tersebut tidak
habis dan dapat dinikmati oleh generasi seterusnya.
Contoh-contoh kota ekologis
Beberapa kota di dunia telah membuat langkah lebih
hijau dibandingkan kota-kota lain di dunia, yang menempatkan mereka di
atas daftar untuk
tujuan keberlanjutan. Kota-kota
terhijau di dunia
tersebut belum tentu memenuhi seluruh persyaratan akan kota hijau, namun
mereka berada di jalur yang benar dan pengaruh yang signifikan untuk mengurangi
efek panas di bumi ini.
Perubahan iklim menjadi hal baru yang sekarang
sedang diperdebatkan. Demi menjaga kelangsungan bumi sebagai sebuah planet yang
ditinggali manusia, pengusahaan penghijauan dan penggunaan energi untuk
kebutuhan manusia di masa sekarang dan di masa yang akan datang telah
dipertimbangkan. Beberapa kota di dunia bahkan telah mengusahakan untuk
menjadikan kota mereka sebagai kota yang hijau dengan penggunaan energi yang
benar-benar murni dari alam, namun tidak mengeksploitasi alam. Berikut adalah 5
kota paling ‘hijau’ yang menggunakan energi alam untuk kehidupan yang lebih
baik:
1.Vancouver,Canada
Daerah yang baru saja di percaya untuk menyelenggarakan olimpiade musim dingin pertama di muka bumi yang mengusung tema sustainable ini, memanfaatkan sampah elektronik sebagai medali, membangun stadion yang sangat “green”. namun ini bukan cuma sebuah usaha karena adanya olimpiade musim dingin. Vancouver telah berbenah sejak dulu. 90% kebutuhan listrik kota ini dipasok dari hydroelectric. Angin, matahari, gelombang dan tidal energy telah digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota ini.
Walikota Vancouver, Gregor Robertson mengatakan di situs resmi kota Vancouver bahwa ”Vancouver akan menjadi kota paling hijau di dunia pada tahun 2020?. Untuk itu warga Vancouver yang sering disebut dengan Vancouverites ingin tinggal di sebuah kota yang hidup, terjangkau dan berkelanjutan. Kami menghargai keindahan yang luar biasa lingkungan alam kita, merayakan keragaman, dan bekerja untuk membangun masa depan yang cerdas dan hijau. Konvergensi teknologi dan isu-isu lingkungan telah mengubah ekonomi dunia. Vancouver adalah pemimpin menarik dan pemikir yang ingin berinvestasi dan bekerja di sebuah kota yang menawarkan sebuah kota hijau yang menjanjikan masa depan, sebuah kota yang menghargai warisan alam dan menawarkan keterlibatan semua pihak.
2.Malmo,Swedia
Ini adalah salah satu kota internasional yang difokuskan pada ruang hijau. Terkenal dengan taman mereka, tetapi juga pada pengembangan perkotaan yang berkelanjutan. Ini adalah salah satu kota terbesar di Swedia dan benar-benar kota yang indah. Mereka telah mengubah lingkungan mereka menjadi daerah yang ramah lingkungan.
Di kota ini anda akan menemukan banyak orang bersepeda dikarenakan di kota ini banyak dibangun jalan khusus untuk mereka yang bersepeda. Kota ini sangat menghargai langit hijau mereka dan tidak ingin langit hijau mereka menjadi berpolusi. Hari ini sekitar 20% dari populasi Malmo berasal dari berbagai negara, membuatnya menjadi kota yang paling kosmopolitan di Swedia. Hal ini telah berkontribusi terhadap kehidupan budaya yang kaya dan kesempatan menikmati banyak makanan enak dan eksotis. Hari ini kota industri tua telah diganti dengan luas wilayah pinggiran kota kelas menengah modern, perumahan dan lingkungan pemukiman yang ramah lingkungan.
3.Curitiba,Brazil
Curitiba adalah sebuah kota di selatan Brasil dan ibukota negara bagian Paraná (estado) sejak 1854. Kota ini didirikan pada 1654 sebagai sebuah kamp pertambangan emas. Populasi: 1,8 juta (2007).
Dari awal abad ke-19, kota itu telah menerima banyak imigran dari Jerman, Italia, dan Polandia, dan imigrasi terus berlangsung selama abad ke-20 dengan kedatangan bangsa Siria dan Jepang, serta masuknya secara besar-besaran migran dari daerah pedesaan. Kota ini memiliki banyak sekali ruang hijau seperti taman dan kebun botani yang sangat indah seperti Bosque Alemão, Bosque de Portugal, Bosque Italiano, dan lain-lainnya. Kota ini difokuskan untuk menjadi kota paling hijau dan para penduduk disarankan untuk meninggalkan mobil mereka di rumah.
4.Portland Oregon,USA
Markas dari team NBA Portland Blazzers ini memang sedang giat-giatnya berbenah menyambut dunia baru yang penuh dengan warna hijau dan juga sehat untuk ditinggali.
Meskipun banyak kota di AS sekarang lebih senang menggunakan jalur cepat, ini adalah kota pertama yang fokus pada alternatif transit dengan cahaya-rel dan jaringan jalur sepeda yang luas untuk mendorong orang meninggalkan mobil mereka di rumah. Juga merupakan salah satu kota pertama yang berjanji untuk mengurangi emisi dan memulai transisi bangunan untuk menggunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang.
5. Reykjavik, Islandia
Islandia, sebuah negara yang sudah sangat dekat dengan kutub utara ini, telah menggunakan pola hijau untuk kotanya, dimana pasokan listrik 100% di pasok dari hydroelctricity dan panas bumi, sistem trasportasi juga sudah sangat hijau dengan menggunakan bus hydrogen. Sebuah kota paling hijau di eropa dan dunia, serta kota dengan langit paling bersih dan biru di dunia. Kota ini hanya menerima 4 jam panas pada musim dingin dan malam yang sangat bersinar pada musim dingin, ini dikarenakan letak geografisnya sudah sangat dekat dengan kutub utara. Seiring dengan pertambahan jumlah industri dan juga konsep hijaunya yang mendunia, kota ini telah digunakan banyak environmentalist untuk berkunjung atau orang-orang untuk sekedar berlibur menghirup udara segar.
SUMBER:
www.kbbi.com
www.pengertianahli.com
http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/kota-ekologis/
http://archzal.blogspot.com/2011/01/kota-ekologi.html
http://chindonews.blogspot.com/2013/10/kota-ekologi-tianjin-china-singapore.html
http://ceruleancanvas.blogspot.com/2012/01/kota-kota-hijau-di-dunia.html
http://hermawayne.blogspot.com/2011/02/5-kota-paling-hijau-di-dunia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar